Saya menuliskan ini gara-gara menemukan satu gambar selebaran dalam suatu forum di internet. Sungguh lucu isi selebaran itu yang mempromosikan tentang nasi kucing yang dilengkapi dengan terjemahan sebagai ‘meong rice’. Tetapi yang saya tuliskan ini tentunya bukan menyangkut isi selebaran itu melainkan sisi lain tentang fenomena nasi kucing yang ternyata dapat menghasilkan sampah domestik dalam jumlah yang tidak sedikit. Sebelumnya saya juga pernah menulis hal yang relatif terkait (baca tulisan soal nasi lemak ini), tetapi yang saya tuliskan adalah soal lain.
Sebelumnya mungkin tidak ada salahnya mengenal tentang nasi kucing ini. Nasi ini banyak dijual oleh penjual angkringan dan saat ini sudah menjadi banyak tempat makan yang tersebar ke berbagai pelosok daerah. Dengan modal tempat jualan yang berbentuk gerobak angkringan yang umumnya beroda, maka para penjual nasi kucing ini menjajakan dagangannya. Di atas gerobak angkringan ini diletakkan bertumpuk-tumpuk bungkusan nasi kucing itu dengan berbagai hidangan pelengkap lainnya. Penjual angkringan nasi kucing ini selalu melengkapi dengan minuman hangat baik kopi, teh ataupun jahe. Kalau di angkringan seperti ini yang diinginkan kadang adalah suasana santai untuk sekedar makan dan minum sambil mengobrol apa saja.
Nasi kucing yang dijajakan berupa nasih putih dengan lauk sayur tempe, ikan teri dan sambal ditambah dengan seiris ayam atau kaki ayam. Selain itu terdapat lauk tambahan lain berupa ayam, telur, sate usus, kaki ayam goreng dan lain-lain yang dapat bersifat pilihan. Nasi putih yang disediakan hanya segenggam saja sehingga tidak akan membuat orang merasa kenyang. Bagi pembeli laki-laki mungkin akan perlu menghabiskan lebih dari satu bungkus.
Keberadaan ikan teri dan bungkusan yang kecil inilah yang mungkin menjadi asal mula nama nasi kucing. Ibaratnya nasi tersebut sangat cocok sebagai makanan kucing di rumah. Untuk seekor kucing maka hanya perlu sebungkus dengan menu ikan teri asin yang sangat sedap. Jadi kalau anda hanya makan nasi kucing sebungkus, ibaratnya anda hanya seekor kucing, hehe….
Nasi kucing biasanya dibungkus dalam daun pisang yang dilapis kertas koran. Soal bungkus inilah yang sebenarnya perlu menjadi perhatian, karena dapat menjadi memberikan kontribusi penyumbang sampah dalam jumlah besar. Nasi yang dibungkus kecil tetapi memerlukan bahan pembungkus yang banyak. Meskipun pembungkus nasi kucing bersifat ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan organik sehingga dapat diolah di alam dan tidak bersifat mencemari lingkungan, namun tentunya tetap bersifat sebagai sampah.
Satu catatan lagi soal bahan pembungkus nasi kucing ini adalah selalu menggunakan kertas bekas, baik berupa kertas koran maupun kertas bekas lainnya yang diperoleh dari perseorangan, sekolah atau kantor. Jadi boleh saja mereka para penggemar nasi kucing tetap menyebut produk ini sebagai berwawasan lingkungan.
Di sisi lain yang saya soroti adalah soal porsi yang relatif kecil. Memang nasi kucing ini ditujukan untuk sajian harga ekonomis yang murah meriah, dengan demikian disesuaikan dengan harga maka isinya juga dibuat kecil. Jelas kalau mau harga murah tapi isinya besar tentunya para penjualnya akan rugi besar. Porsi yang kecil ini juga menyebabkan orang yang mengkonsumsinya biasanya akan makan lebih dari satu bungkus. Dengan demikian maka yang bersangkutan juga akan menghasilkan sampah yang berlipat pula sesuai dengan jumlah nasi kucing yang dimakannya.
Terus untuk penyelesaiannya tentu saja perlu dipikirkan lebih lanjut. Padahal justru itulah sebagai ciri dari nasi kucing itu. Kalau mau dijajakan dengan model pembeli memesan kepada penjualnya maka hal ini menjadi tidak ada bedanya lagi dengan nasi campur. Pada angkringan nasi kucing ini, penjual tinggal ambil nasi kucing yang sudah dibungkus tanpa harus bercakap khusus dengan penjualnya. Ini yang juga menjadi salah satu ciri aktivitas makan di angkringan nasi kucing ini, jadi mereka dapat leluasa ngobrol dengan sesama pembeli dan nanti setelah selesai tinggal membayar jumlah nasi kucing yang telah dimakan beserta minuman dan lauk lainnya.
Jadi alternatif yang dapat saya usulkan untuk mengatasi jumlah sampah ini adalah dengan menyediakan nasi kucing dalam kemasan besar, selain tetap menyediakan kemasan kecil. Kalau sudah seperti ini maka pembeli dapat memilih kemasan yang besar jika ingin makan banyak. Tentunya jumlah sampah yang dihasilkan akan relatif lebih sedikit jika daripada mengambil kemasan kecil yang berlipat.
Kalau sudah seperti ini maka berarti para penjual angkringan jauh lebih berwawasan lingkungan. Selain penggunaan kertas bekas untuk bungkus nasi maka mereka juga menerapkan upaya proses pengurangan sampah.
Omong-omong malah jadi lupa soal selebaran nasi kucing yang memancing tawa itu. Pada selebaran itu dipromosikan nasi kucing sebagai makanan resmi ajang Piala Dunia 2010. Nah tuh… bikin tertawa sendiri. Lihat sendiri saja di gambar, kalau tidak jelas baca teks di bagian bawah.
MAKANAN RESMI PIALA DUNIA 2010
MEONG RICE,NASI KUCING
(ENAK’E SAMPE 6,8 SKALA RICHTER)
AWAS BARANG TIRUAN!! MERK TERDAFTAR
INGREDIENTS:
nasi pulen top: 60%
lalapan/sayur :10%
sambal gurih :5%
lauk lain :15%
sendok tissue : 5%
HARGA RESMI :Rp2.999(LUAR NEGRI TAMBAH ONGKOS KIRIM)
BERAT BERSIH: 200 GR SEBELUM DIMAKAN
PERINGATAN PEMERINTAH:
TIDAK COCOK UNTUK BAYI, MAKAN NASI KUCING BISA MENYEBABKAN KENYANG, KETAGIHAN, DAN BIKIN IRI KUCING, BILA LAPAR BERLANJUT HUBUNGI WARUNG TERDEKAT
ATURAN MAKAN:
(MENGACU PADA STANDAR WHO) BUKA DULU BUNGKUSNYA, KATAKAN MEONG 2 KALI BARU DIMAKAN KUNYAH 32 KALI KEMUDIAN TELAN PELAN2. MINUM AIR YG BANYAK BILA KEPEDASAN ATAU TERSEDAK
DOSIS YANG DIANJURKAN : 3X1 BUNGKUS PERHARI
JAVANESE MEONG RICE ARE COOKED EXCLUSIVELY WITH THE LATEST GERMANY COOKING TECHNOLOGY AND APPROVED BY PDA FBI, CIA
NO ANY CATS INSIDE ,SWEAR!!
VERY HIGHLY SAFE FOR HUMAN
Wuiz iklane mas gak nguati . Ngakak dot com .., Tapi kreatip bisa bikin para “RICE CATER” ( baca:penggemar nasi kucing ) penasaran ama isinya .
Pokoknya angkringan nasi kucing siap go internasional nih….
salam, kill nato, pentagon!
hahaha….jangan-jangan personel nato juga sekarang sudah jadi penggemar nasi kucing juga lho….