Belum lama ini saya mendapat gambar dari halaman facebook teman. Gambar ini mungkin bagi sebagian orang langsung membuat tertawa atau minimal tersenyum. Padahal kalau dipikir sungguh gambar ini mengundang kekhawatiran bagi orang yang melihatnya.

Saya tampilkan gambar tersebut di bagian berikut ini.Gambar tersebut menampilkan dua orang pengendara sepeda motor yang berjalan beriringan. Kedua orang tersebut sebenarnya sedang membawa tangga bambu yang berukuran cukup panjang. Membawa tangga bambu saja itu sah-sah saja jika memang diperlukan. Hanya saja cara membawa tangga panjang oleh kedua orang itu yang mengkhawatirkan.

Mempertaruhkan nyawa saat membawa tangga bambu

Mempertaruhkan nyawa saat membawa tangga bambu

Tangga bambu yang berukuran cukup panjang itu dibawa dengan dua buah sepeda motor. Tangga itu dibawa dengan meletakkan bagian tangga itu dengan disangkutkan di bahu melalui leher kepala masing-masing pengendara. Jadi selama berjalan, kedua sepeda motor itu harus berjalan beriringan dengan kecepatan yang sama.

Biasanya orang yang melihatnya tentu akan bertanya-tanya. Beberapa kejadian sangat mungkin akan berakibat fatal. Saat salah satu sepeda motor tiba-tiba berubah kecepatannya, baik mengerem tiba-tiba atau malah meloncat laju, tentu saja tangga bambu akan ikut terbawa. Akibatnya tentu membuat salah satu akan terjatuh, bahkan tidak hanya terjatuh namun bisa jadi leher kepalanya akan cedera parah.

Demikian juga apabila akan berbelok. Kedua pengendara sepeda motor harus mengatur laju dengan baik. Memang saat berbelok, situasinya mirip truk trailer panjang yang memiliki bagian yang dapat berbelok. Tapi untuk sepeda motor ini, sambungannya hanya berupa tangga yang dikaitkan ke leher. Jadi tentu saja malah sangat tidak aman.

Kedua orang itu memang pengguna tangga bambu yang memerlukannya di tempat lain sehingga harus dibawa dengan motor. Bisa jadi orang yang baru saja membeli tangga bambu untuk dibawa pulang. Kalau orang yang menjual tangga bambu tidak mungkin membawa dengan cara demikian. Penjual tangga bambu paling hanya seorang diri dengan menjajakan di tempat. Jika menjual secara berkeliling biasanya dibawa dengan cara dipanggul atau paling hanya dinaikkan dengan menggunakan sepeda kayuh.

Penjual tangga bambu keliling.

Penjual tangga bambu keliling.

Kalau memang diperlukan untuk membawa tangga bambu tersebut, mungkin ada beberapa alternatif yang lebih aman. Salah satunya adalah dengan dibawa dua orang berboncengan menggunakan satu buah sepeda motor saja. Tangga dapat dipegang oleh pembonceng dengan lebih stabil. Jika jaraknya jauh mungkin lebih baik dinaikkan ke dalam angkutan terbuka atau menggunakan becak saja.

Saya yakin cara ini jauh lebih aman. Daripada sangat berisiko, selain berbahaya bagi diri sendiri, bisa jadi akan ikut menyebabkan orang lain celaka. Kalau sampai terjadi kecelakaan itulah yang tepat disebut sebagai senjata makan tuan.

Ps. Ternyata gambar ini juga sudah ada yang mengulasnya. Cek saja di sini.

Satu tanggapan »

  1. bu dhe berkata:

    medeni…kudu kompak ya mix…

Tinggalkan komentar