Mitos Takaran Pasta Gigi Saat Bersikat

Upaya membersihkan gigi sudah umum dilakukan dengan melakukan kegiatan gosok gigi secara rutin minimal dua kali sehari. Menggosok gigi dilakukan dengan menggunakan sikat gigi dan dibantu dengan pasta gigi untuk membantu supaya mendapatkan gigi yang bersih dan sehat. Tujuan orang menggosok gigi adalah untuk membersihkan plak-plak yang menempel pada gigi, sehingga dapat mencegah terjadinya karies dan kematian pada gigi. Ternyata saat ini diketahui banyak sekali langkah cara menggosok gigi yang masih kurang benar.

Kalau dalam blog isteri saya (baca di sini) banyak ditulis tentang berbagai cara menggosok gigi yang benar. Tetapi kalau di sini bukan soal itu yang ingin saya tuliskan melainkan soal jumlah pasta gigi yang digunakan secara efisien. Pada dasarnya orang menggunakan pasta gigi adalah tidak ada aturannya seperti halnya orang menggunakan sabun saat mandi. Pokoknya pasta gigi digunakan kemudian dilakukan langkah menggosok gigi ke seluruh bagian gigi dan kemudian berkumur bersih maka selesailah sudah. Namun terkait jumlah pasta gigi yang digunakan itu ternyata juga perlu diperhatikan bagi banyak orang.

Saya tertarik menuliskan ini berdasarkan kebiasaan saat mengoleskan pasta gigi ke permukaan sikat gigi ini seringkali mengundang keisengan sendiri. Saat pasta gigi masih baru dan belum lama dibuka dari kemasan, maka tanpa disadari sering mengoleskan pasta gigi dalam jumlah cukup banyak yakni sampai memenuhi seluruh permukaan sikat gigi. Pada waktu lain yakni saat pasta gigi menipis maka jumlah pasta gigi ini dioleskan secukupnya saja. Bahkan sewaktu pasta gigi sudah sangat tipis, saya masih berusaha untuk mengeluarkan sisa-sisa pasta gigi yang ada dengan jalan menekan kuat-kuat dari ujung merata sampai tetap ada pasta gigi yang keluar. Tentu saja pada saat ini hanya sedikit pasta gigi yang dapat digunakan untuk membantu menggosok gigi dan hal ini pun tidak masalah karena sudah pasti telah melakukan gosok gigi dan tidak minder mulut akan berbau. Jadi dirasakan kalau sebenarnya menggosok gigi dengan pasta gigi banyak atau sedikit relatif sama saja.

Jumlah takaran pasta gigi yang dioleskan pada sikat gigi.

Jumlah takaran pasta gigi yang dioleskan pada sikat gigi.


Baca lebih lanjut

Aksi Tuntas Menghabisi Preman

Peristiwa yang sangat mengejutkan baru-baru saja terjadi yang menimpa kejadian di Lapas Cebongan Sleman Yogyakarta. Sebanyak empat orang tahanan titipan dari POLDA DIY ke lapas tersebut dihabisi secara mengenaskan oleh sekelompok orang yang menyerbu masuk ke dalam kompleks tahanan tersebut. Kelompok penyerbu ini yang akhirnya diketahui adalah anggota Kopassus TNI Angkatan Darat melakukan aksinya dengan motif solidaritas korps. Jadi asal mula peristiwa penyerbuan ini adalah kasus pengeroyokan secara keji terhadap seorang anggota korps tersebut di tempat hiburan malam Hugos Cafe – Yogyakarta. Pelaku pengeroyokan ini adalah para preman yang menguasai tugas keamanan di kompleks tersebut. Beberapa waktu kemudian ternyata kasus ini merembet ke pengeroyokan yang berikutnya terhadap seorang anggota TNI lain yang juga dilakukan oleh kelompok preman yang sama. Dari dua kasus inilah yang kemudian memancing ketegangan bahwa akan terjadi aksi balas dendam terhadap para preman ini. Pihak kepolisian waktu itu akhirnya dapat menangkap sebagian pelaku sejumlah empat orang. Terpicu dari peristiwa sebelumnya yang melibatkan penyerbuan kompleks kepolisian di daerah Ogan Komering Ulu oleh sekelompok tentara maka pihak Polda berinisiatif menitipkan tahanan ke pihak Lapas. Belum genap 24 jam kemudian terjadilah penyerbuan ke dalam Lapas yang berakibat kematian empat tahanan ini.

Peristiwa ini memang sangat mengejutkan berbagai kalangan khususnya yang terkait pelaksana hukum. Hal ini karena lapas merupakan kawasan tertutup yang harus dijaga secara ketat. Memang harus diakui kalau selama ini lapas cukup ketat memberikan keamanan secara internal, tetapi dalam kasus ini sangat mengejutkan kalau kemudian dapat diserbu melalui aksi yang sangat rapi dan terlatih. Empat orang target yang dihabisi itu memang tergolong preman yang menguasai dunia hitam di kawasan Yogyakarta dan salah satunya malah tergolong residivis karena sudah beberapa kali keluar masuk penjara.

Gedung Lapas Cebongan - lokasi aksi penyerbuan preman tahanan Polda

Gedung Lapas Cebongan – lokasi aksi penyerbuan preman tahanan Polda


Baca lebih lanjut

Inovasi Helm Berpendingin dengan Polimer Poliakrilat

Baca berita Detik beberapa hari lalu cukup membuat rasa kagum juga. Seorang bocah laki-laki masih berumur 13 tahun, Linus Nara Pradana, telah dapat menciptakan inovasi baru yang cukup bermanfaat. Hebatnya lagi hasil ciptaannya telah akan diproduksi massal untuk dikomersialisasikan. Produknya adalah berupa helm yang apabila dipakai dapat memberikan rasa dingin bagi pemakainya. Sangat inovatif karena menggunakan bahan yang mungkin tidak terpikirkan orang lain untuk dipasangkan pada helm itu sebagai bahan pendinginnya.

Idenya timbul dari rasa kasihan setiap kali melihat ayahnya kepanasan setelah bepergian naik motor. Dari sini terpikir untuk dapat membuat helm yang dapat membuat pemakainya merasa dingin. Ide pertama adalah dengan membuat peredam panas di helm yang membuat panas siang hari dapat tertahan. Pada awalnya, pada helm diberi semacam lubang angin, namun kemudian tidak efektif. Selanjutnya, Nara terpikir untuk memberi air yang dimasukkan ke cetakan dan dipasang di bagian tertentu pada helm. Memang cukup berhasil namun helm akan menjadi lebih berat dan keberadaan air akan menimbulkan bunyi sewaktu dipaki sehingga mengurangi kenyamanan.

Inovasi berikutnya muncul setelah melihan iklan popok bayi modern. Produk ini menggunakan bahan gel sodium polyacrilat yang mampu menyerap air dalam jumlah besar. Gel yang sudah menyerap air dalam jumlah cukup besar inilah yang dipasang pada lapisan dalam helm. Helm berpendingin ini dinamakan sebagai Gel Coated Helmet. Keberadaan air dalam gel tersebut yang memberikan rasa dingin di kepala sewaktu helm dipakai.

Produk helm berpendingin

Produk helm berpendingin


Baca lebih lanjut

Kampanye Anti Mencontek

Kalau para politikus supaya ingin dipilih lagi gencar berkampanye secara narsis, maka kampanye yang satu ini beda lagi. Kampanye Anti Mencontek !

Hebat lho, beberapa kampus menertibkan upaya mencegah praktek mencontek selama ujian. Langkah tidak jujur dari beberapa oknum pelajar atau mahasiswa memang harus dikurangi atau malah bahkan dihilangkan. Langkah-langkah preventif memang harus dilakukan. Oleh institusi langkah ini dapat dilakukan melalui kampanye anti mencontek.

Dilarang mencontek.

Dilarang mencontek.


Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah membuat peraturan tegas dan melakukan sosialiasi. Sanksi atas pelanggaran hal ini dapat dilakukan secara jelas pada peraturan tersebut. Kemudian pada prakteknya harus ditegakkan supaya membuat jera pada oknum pelaku. Beberapa sanksi yang saya ketahui terkait ini antara lain adalah pengurangan bobot nilai, pemberian nilai E alias tidak lulus pada kuliah tersebut, pemberian sanksi larangan kuliah atau bahkan pencopotan status sebagai mahasiswa.

Kalau peraturan sudah ditegakkan tentunya akan ada efek jera. Tentu saja juga tidak akan mengakibatkan praktek yang sama menjadi berulang. Hal ini merupakan langkah yang tepat supaya mahasiswa berusaha dengan sungguh-sungguh.

Baca lebih lanjut

Kreativitas Baru Untuk Mengalahkan Kreativitas Mencontek

Menyambung tulisan saya soal kreativitas dalam hal mencontek, maka bagian ini adalah kreativitas untuk anti mencontek. Kreativitas seperti inilah yang mungkin dapat diadopsi oleh para guru atau dosen supaya para muridnya tidak gemar melakukan kegiatan mencontek.

Seperti halnya pada tulisan pertama yang menyajikan gambar-gambar lucu tingkah dalam melakukan aksi mencontek ini, maka ini juga ada aksi lucu untuk anti mencontek. Beberapa gambar yang dapat saya berikan seperti di bawah ini.

Dijamin tidak bisa menoleh pekerjaan teman sebelahnya

Dijamin tidak bisa menoleh pekerjaan teman sebelahnya

Baca lebih lanjut

Mencontek yang Tidak Kreatif

Kalau tulisan sebelumnya terkait dengan kreativitas mencontek yang lucu-lucu, maka yang berikut ini sama sekali tidak lucu. Saya peroleh dua gambar berikut dari satu forum. Agak parah juga ya. Sudah mencontek, melakukan vandalisme lagi.

Menconteknya jelas salah. Efek sampingnya selain yang saya tunjukkan di gambar ini, masih ketambahan satu lagi yakni jorok. Temboknya mungkin perlu dicat lagi setiap selesai musim ujian.

Membuat catatan kecil di dinding buat bahan mencontek.

Membuat catatan kecil di dinding buat bahan mencontek.

Baca lebih lanjut

Mencontek yang Penuh Kreativitas

Saat musim ujian seperti ini, biasanya selalu ada saja ulah yang tidak terpuji saat siswa mengerjakan ulangan itu, yakni mencontek. Biasanya dilakukan beberapa orang yang karena tidak siap menyelesaikan soal-soal ulangan sehingga kemudian menempuh cara tak terpuji seperti ini. Memang masih ada orang yang sungguh-sungguh mempertahankan cara secara jujur untuk tidak mencontek dengan resiko nilai menjadi jatuh atau bahkan tidak lulus ujian tersebut. Namun ternyata lebih banyak lagi orang yang melakukan kegiatan ini tergantung dari besar kecilnya kegiatan mencontek yang dilakukan. Akan tetapi dimana-mana kegiatan mencontek dalam ulangan mesti adalah tindakan yang salah dan tidak jujur.

Sama-sama tidak boleh, mencontek ataupun menyontek !

Sama-sama tidak boleh, mencontek ataupun menyontek !

Mencontek ternyata kegiatan yang menuntut kreativitas sangat tinggi. Silakan saja googling dengan kata kunci “mencontek”, ternyata menghasilkan berbagai bentuk langkah mencontek yang cukup banyak. Kalau mau tertawa sekalian saja masih dengan kata kunci yang sama untuk pencarian gambar di internet. Melihat aksi-aksi mencontek dalam bentuk thumbnailnya saja sudah bikin tertawa berkepanjangan, kalau tidak puas sekalian lihat gambar penuhnya.

Saya tayangkan saja beberapa gambar-gambar yang saya lihat dari internet itu, menjadi dua tulisan. Sebagian sumber tulisan ini saya olah dari hasil mencontek blog seseorang dari sini atau dari sini. Memang tulisan itu isinya tentang beberapa teknik mencontek, lengkap dengan gambarnya. Kalau di blog ini saya jadikan dua, yakni tulisan pertama tentang tayangan kreativitas siswa atau mahasiswa untuk mencontek, sedangkan tulisan yang kedua adalah tayangan kreativitas guru atau dosen untuk mengantisipasi mahasiswa supaya tidak mencontek. Tulisan lain soal mencontek dapat dibaca di sini.
Baca lebih lanjut

Tragis Kematian Akibat Gas CO

Hari ini di beberapa berita online saya baca berita tentang kejadian yang melibatkan tiga orang pria ditemukan tewas dalam mobil di Pekanbaru. Dugaan sementara adalah korban tewas karena keracunan udara dalam mobil.

Disebutkan dari pihak kepolisian setempat kalau mobil yang awalnya terparkir di lokasi depan suatu warung makan. Oleh warga sekitar akhirnya dicurigai karena sudah beberapa lama penumpang mobil tidak juga turun keluar. Setelah itu polisi yang dilapori warga pun datang untuk melihat apa yang terjadi dalam mobil tersebut. Tim polisi yang datang ke lokasi mencoba untuk mengetuk kaca, dan setelah tidak ada jawaban kemudian polisi memecah kaca mobil tersebut. Ternyata di dalam mobil ditemukan tiga orang yang sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Mobil yang digunakan adalah mobil baru dari jenis Toyota Corolla Altis bernomor polisi B 8742 GV. Hal ini diketahui dari surat kendaraan yang menunjukkan kalau kendaraan ini baru dibeli pada 22 Desember 2012 di Jakarta yang akan dibawa ke Aceh. Berdasarkan penyelidikan polisi tidak ada indikasi kriminal yang terkait dengan kematian tersebut. Mereka meninggal diduga karena kelelahan dan tertidur di dalam mobil. Pada saat inilah mereka keracunan udara di dalam mobil sehingga merengut nyawa mereka.

mobil tkp -dari riauterkini-com

mobil tkp -dari riauterkini-com


Baca lebih lanjut

Hati-hati Meterai Aspal

Bulan Maret 2012 dulu saya pernah menemukan artikel tentang penangkapan pada 3 penjual materai bekas. (Baca link beritanya di sini ).

Pertama saya membaca artikel tersebut khususnya yang terkait dengan trik yang dilakukan oknum tadi sekilas adalah teknik yang biasa dilakukan para philatelis. Kalau philatelis melakukannya pada obyek perangko dengan tujuan  agar memiliki tampilan yang rapi dan untuk keperluan koleksi, maka pelaku pemalsuan meterai ini melakukannya memang untuk tujuan bisnis. Soal perlakuan pada perangko bekas pernah juga saya tulis lho, mungkin pembaca dapat berminat membacanya juga di sini.

Kembali ke soal pemalsuan meterai, di link atas diberitakan kalau polisi berhasil membekuk pembuat meterai aspal. Jadi meterai ini seolah-olah asli tetapi palsu alias meterai bekas yang diolah kembali sehingga mirip meterai baru.  Meterai bekas baik yan nominal 6.000 atau 3.000 ini merupakan produk daur ulang meterai bekas yang sudah tidak digunakan lagi.

Kalau meterai yang umumnya dijual di kantor pos maka meterai itu sudah pasti dijamin keasliannya. Namun penjualan meterai ternyata juga diperjualbelikan di toko pengecer, toko fotokopi atau stationary. Hal ini memang sudah berlangsung sekian lama karena mereka juga menjual produk pos lainnya seperti perangko, sampul surat, kartu pos atau lain-lainnya. Tetapi untuk sekarang ini hal ini perlu diwaspadai karena ternyata banyak sejumlah toko yang menjual materai daur ulang itu.

Gambar meterai resmi terbitan pemerintah.

Gambar meterai resmi terbitan pemerintah.

Baca lebih lanjut

Gama Plaza Dipindah ke Malaysia

Nama sebutan Gama rasanya di Indonesia sudah identik untuk menyebut satu perguruan tinggi negeri terbesar dan tertua di Negara ini. Istilah gama itu sendiri merupakan singkatan dari Gadjah Mada yang merupakan nama patih terkenal dari kerajaan Majapahit dan kemudian digunakan sebagai nama dari PTN tersebut yakni Universitas Gadjah Mada. Dalam perkembangannya nama GAMA kemudian banyak digunakan sebagai nama atau julukan bagai produk, badan, organisassi atau nama lainnya yang terkait dengan PTN tersebut.

Beberapa contoh yang menggunakan nama ini cukup banyak. Ikatan alumni universitas tersebut disebut sebagai KAGAMA. Produk-produk temuan yang dihasilkan dari peneliti UGM, seperti Gama Melon, Gama Eetus,Mh2011,Gama Gynura,Gama Androtel, Gamavuton [Gvt-0], Gama Nano dan lain-lain.  Unit-unit usaha di lingkungan UGM pun menggunakan nama gama seperti Kosudgama, Gama Multi Usaha, Gama Medical Centre, Gama Techno dan lain-lain.

Beberapa waktu lalu UGM berkeinginan untuk membuat suatu usaha mall dan usaha ini pun dinamakan dengan menggunakan nama Gama yakni Gama Book Store. Namun karena sesuatu hal sehingga perencanaan usaha ini tidak berjalan karena masalah perizinan yang melanggar peraturan.  Bangunan ini yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Gama Plaza pun akhirnya menjadi tinggalan fisik yang tidak jelas. Bangunan ini sudah berdiri kokoh setinggi lima lantai yang terletak di tepi jalan Kaliurang, di komplek universitas ini. Bangunan ini baru akan dapat digunakan apabila telah terjadi penurunan status jalan Kaliurang dari jalan propinsi menjadi jalan kabupaten. Namun proses ini berlangsung cukup lama sehingga kemudian malah terkatung-katung.

Bangunan Gama Book Store yang terlantar.

Bangunan Gama Book Store yang terlantar.


Baca lebih lanjut