Mayangsari. Satu nama yang saya kira semua saja pasti tahu dan ingat akan pemilik nama ini. Saya yakin pembaca akan terbayang pada sosok yang bening dan segar. Walaupun sekarang ini sudah ada yang memiliki tetapi saya yakin masih ada yang mengharapkan Mayangsari. Tidak terduga Mayangsari itu ternyata boleh dinaiki oleh siapa saja. Tentu saja asal bersedia membayar dan sesuai dengan ketentuannya. Hebatnya lagi Mayangsari boleh dinaiki atas atau bawah. Jelas tentu sama empuknya. Jadi ingin coba naik Mayangsari ?

Bagi yang ingin naik Mayangsari, boleh saja pergi ke negeri jiran. Hal ini karena hanya di sanalah Mayangsari yang bening dan segar ini boleh dinaiki. Anda bebas memilih mau atas atau bawah. Yang jelas anda jangan piktor (pikiran kotor) dulu untuk membayangkan Mayangsari lainnya yang memang asli bening. Kalau Mayangsari yang itu jelas tidak boleh dimiliki orang lain karena sudah ada pemiliknya yang sah.  Mayangsari yang ini adalah nama armada bis ekspres yang melayani luar antar kota di semenanjung Malaysia.

Bis Mayangsari yang tingkat (double decker).

Untuk diketahui bahwa bis-bis yang melayani angkutan umum di negeri jiran itu, relatif memiliki fasilitas yang cukup baik. Umumnya bis-bis ekspres yang melayani trayek antar kota adalah setara dengan bis eksekutif di Jawa. Tempat duduk yang tersedia adalah 3 kursi dalam satu deretnya yang terdiri 1 dan 2 kursi bersebelahan. Dalam satu bis hanya tersedia 30 kursi, itupun dua kursi di depan sudah digunakan untuk beristirahat supir cadangan. Berbagai macam armada bis tersedia melayani rute antar kota seperti armada bis Sri Maju, Sani Ekspres, Etika, Mara Liner, Durian Burung dan seperti yang telah saya ceritakan di atas adalah Mayangsari. Layanan bis di negara ini secara umum relatif cukup baik karena memang di negara jiran ini masalah layanan ke konsumen itu diatur secara ketat. Apabila ada ketidakpuasan, konsumen berhak mengadu dan pengaduan ini akan ditindaklanjuti oleh yang berwenang kepada pengelola bis ini.

Mayangsari memiliki bis dengan ciri khasnya adalah berwarna merah. Armada ini dilengkapi dengan bis biasa dan bis tingkat. Bis tingkat sering disebut sebagai double decker. Untuk bis yang tingkat ini, umumnya penumpang memilih naik di tempat duduk yang berada di atas. Kalau sudah penuh, tentu saja harus mengisi tempat duduk yang di bawah. Namun tentu saja calon penumpang boleh mau naik yang atas atau yang bawah. Jadi pada saat memesan tiket, penumpang boleh memilih untuk naik Mayangsari di atas atau di bawah.

Bis Mayangsari biasa.

Jadi kalau anda tetap ingin naik Mayangsari, tentu saja bayarlah sesuai dengan harga tiket yang tertera. Pilih mau naik di atas atau di bawah. Datanglah 10 menit sebelum jadwal pemberangkatan di terminal bis. Kalau sudah anda dapat menikmati kaca jendela Mayangsari yang bening, menikmati jok tempat duduk Mayangsari yang empuk. Jika perlu anda dapat bersandar mesra, karena tempat duduknya merupakan reclyning seat yang bisa direbahkan. Walaupun perjalanan ditempuh di atas jalur mulus tol semenanjung utara selatan yang lebar dan rata, anda kadang juga bisa merasakan sensasi liukan Mayangsari.

Yang jelas pesan saya, kalau sudah di atas bis dan dalam perjalanan, anda dilarang keras untuk naik turun. Pihak Mayangsari jelas akan marah, terutama pengemudinya. Dan mestinya penumpang yang lain yang jadi tidak dapat beristirahat karena terus-terusan melihat anda yang katrok…, lha wong di dalam bis kok naik turun….

 

Iqmal Tahir

Satu tanggapan »

  1. Yosi Rendra Andersen berkata:

    “yang jelas Mayangsari yang satu ini ndak bikin kisruh keuangan keluarga. Malahan bisa jadi peluang bisnis Transportasi di Negri ini 🙂

  2. Rieta berkata:

    Menarik nih, ijin posting tulisan ya. thx.

  3. Eko Setyobudi berkata:

    ..Pak…aku jadi pingin menaiki Mayang Sari…… ha..ha..

    • Iqmal berkata:

      haha… penasaran banget… gak ada jalur trayek KLIA-KL sentral tuh… naik yang shuttle bus saja apa kereta cepat…
      yang Mayangsari dinaiki pas mimpi saja, siapa tahu bisa naik Mayangsari sama Mayang Sari sekalian…

Tinggalkan komentar