Sewaktu pulang kemarin di rumah Yogyakarta setelah sekian bulan berada di negeri Jiran, saya agak kaget ketika anak-anak saya memperlihatkan perubahan cara tertawa mereka. Biasanya anak-anak tertawa terdengar biasa-biasa saja seperti suara dan nada tawa yang normal. Tetapi waktu itu saya terkejut karena ada yang berbeda.

Mereka tertawa dengan pola suara berat dengan bunyi sebagai berikut “Aii… hhi…hhi…hhi…”. Berulang-ulang mereka setiap waktu membunyikan tawa seperti itu. Akhirnya baru saya ketahui ternyata mereka menirukan pola ucapan dan tawa dari sesosok tokoh kartun di televisi. Tokoh ini adalah berujud karakter beruang lucu bernama Bernard.

Aiii... hhi...hhi...hhi...hhi...hhi...hhi...hhi...

Dari film kartun pendek “Bernard Bear” ini yang sering diputar saat puasa itulah banyak ditiru pola tawa dengan bunyi “Aii… hhi…hhi…hhi…”. Kalau dicermati tawa itu sebenarnya juga merupakan ucapan perkataan yang disesuaikan dengan tingkah Bernard saat itu. Memang karakter ini tidak banyak berucap, dan yang lebih sering ya mengucap kalimat tadi atau sekedar “Haa…”, “Hi…” atau celetukan pendek lainnya.Karakter Bernard seperti disebutkan di atas adalah berujud beruang kutub. Beruang ini memiliki karakter beruang yang tidak berbulu, padahal kalau beruang kutub harusnya bulunya tebal. Sifat Bernard adalah primitif, kadang egois dan kurang sopan. Bernard seringkali berulah sebagai “trouble maker” walaupun di beberapa episode dijumpai rajin dan dapat menyelesaikan masalah.

Bernard sedang beraksi.

Karakter dalam kartun itu selain Bernard, masih ada lagi empat tokoh lain. Yang pertama adalah Zack yang berupa karakter berujud kadal. Karakter lain adalah penguin cowok bernama Lloyd dan penguin cewek bernama Eva. Masih ada satu lagi yakni Golliat berupa anjing dengan mata besar. Bersama merekalah Bernard sering berpetualang dalam berbagai cerita yang lucu-lucu dan menghibur.

Karakter pendamping Bernard yaitu Lloyd, Eva, Goliat dan Zack.

Karakter Bernard yang menjadi tokoh utama di setiap episode selalu memiliki tipe sial dalam menjalankan aktivitasnya. Kesialan ini dibalut dengan upaya tidak kenal lelah untuk selalu berusaha mengatasi masalah yang terjadi. Tentu saja kesialan itu memancing kelucuan bagi pemirsanya, meskipun kadang-kadang kesialan yang terjadi bersifat slaptik dan kadang tidak masuk akal. Namun untuk ukuran kartun, hal ini menjadi sah-sah saja. Sisi baiknya adalah kadang-kadang kesialan yang sangat besar dan memancing keheranan dipotong oleh sang pembuat cerita sehingga pemirsa harus menerka sendiri apa yang terjadi.

Cukup menghibur sih film kartun pendek itu. Tidak saja bagi anak-anak, bagi saya yang sudah punya anak dua saja ya lumayan membuat tawa keluar. Refreshing sedikit dengan menonton film kartun ini.

Aii...hhi...hhi...hhi...hhi...hhi...hhi...hhi...

OK Sekian dulu ya. “Aii… hhi…hhi…hhi…”.

 

Iqmal Tahir

Satu tanggapan »

  1. nurfajrian berkata:

    ha… ihh hihih… a..a..ha hihih…nyinyinyi…..

  2. betty berkata:

    How are you! This was a really splendid website!
    I come from milan, I was fortunate to discover your blog.

  3. danz berkata:

    om minta mp3.a donk….

  4. Al Vian berkata:

    lucu bnget sh tpi syang nya kartun..

  5. Al Vian berkata:

    lucu bnget sh tpi syang nya kartun..hehehe

    • Iqmal berkata:

      sekarang yang sedang lucu itu ya masha dan sama beruang juga….ngekek terus pokoknya, bahasanya gak dong, tetap bisa tertawa….

  6. paul berkata:

    suara ketawany gimana cara donlotny nih … ketawaby bernard ama penguin nya itu …
    tq

Tinggalkan komentar