Cara makan dapat dilakukan dengan berbagai macam gaya. Kalau di rumah sering juga makan langsung dengan menggunakan tangan. Tetapi yang umum tentunya menggunakan sendok, terlebih jika akan makanan yang berkuah. Sering juga makan selain dengan sendok dibantu dengan menggunakan garpu. Kalau di rumah makan dengan menu steak daging umum juga makan dengan menggunakan pisau dan garpu. Alat bantu makan ada jenis lain lagi yakni sumpit. Alat makan ini biasa digunakan oleh orang Asia Timur untuk makan sehari-hari.

Di Indonesia sumpit umumnya disediakan di restoran maskan Jepang atau  masakan Cina. Tetapi saat ini banyak rumah makan penjual menu mi atau bihun yang juga menyediakan sumpit bagi pembelinya. Selain tentunya masih ada sendok dan garpu untuk kebutuhan orang yang tidak terbiasa dengan alat sumpit makan.

Saya termasuk penggemar makanan mi ayam yang banyak dijual di Indonesia. Jenis masakan ini banyak bertebaran baik di kota besar maupun di berbagai pelosok daerah. Penjual mi ayam ini seperti halnya penjual bakso banyak yang memiliki tempat mangkal sendiri ataupun berjualan secara berkeliling. Masing-masing menjual mi yang sudah diramu dalam mangkok berukuran sedang berisikan mi, daging ayam, sayur sawi, bawang goreng dan disiram kuah. Pembeli selanjutnya dapat menambahkan sendiri kecap, saos tomat atau sambal sesuai selera masing-masing.

Penjual mi ayam ini juga menyediakan alat makan berupa sendok, garpu dan sumpit bambu. Pembeli dapat memilih mau menggunakan sendok dan garpu atau sendok dan sumpit.

Penjual mi ayam meracik mi dengan sumpit.

Penjual mi ayam meracik mi dengan sumpit.

Penyajian mi ayam selalu lengkap dengan sumpit.

Penyajian mi ayam selalu lengkap dengan sumpit.

Hanya saja karena kebanyakan penjual mi ayam tergolong kurang mampu untuk menyediakan alat makan berkualitas baik, maka sumpit yang digunakan adalah sumpit yang kurang berkualitas. Sumpit yang biasa digunakan adalah sumpit bambu yang dilapis dengan cat tebal supaya terlihat menarik. Berbeda halnya jika sumpit di tempat makan mahal sering menggunakan bahan stainless atau bahan kayu yang bersifat sekali pakai. Sumpit bambu yang disediakan para penjual mi ayam ini digunakan secara berulang jadi diperlakukan sama dengan sendok atau garpu stainless yang ada.

Satu hal yang menjadi catatan khusus adalah kalau diamati dengan seksama sering tampak kalau cat di sumpit bambu ini sering sudah mengelupas. Jadi akibat pemakaian sumpit yang berulang mungkin karena tergerus saat kontak dengan gigi atau saat digosok waktu pencucian maka cat pelapis bambu akan mengelupas. Dari sini muncul bahaya yang tersembunyi dari cat yang mengelupas dari sumpit bambu. Apabila bagian lapisan cat ikut tertelan ke dalam tubuh maka pigmen pemberi warna dalam cat dapat masuk. Akumulasi cat ini dapat menyebabkan efek karsinogenik dari pigmen anorganik yang biasa digunakan dalam cat untuk sumpit itu.

Untuk mengatasi hal ini maka, penjual mi ayam hendaknya dapat menyediakan alat sumpit yang bagus. Jika perlu menggunakan sumpit yang berbahan dari stainless. Jika terlalu mahal ada alternatif lain untuk menggunakan sumpit bambu atau kayu tanpa cat untuk digunakan sekali pakai. Namun jika tetap memilih sumpit bambu yang dicat maka hendaknya diperhatikan untuk menjaga sumpit tersebut dan jika sudah terlihat akan mengelupas hendaknya diganti dengan yang baru.

Kalau sudah seperti ini rasanya makan mi ayam pun lebih terasa nikmatnya, tanpa harus takut akibat berpikir bahaya cat yang terkelupas dari sumpit yang disediakan.

Berbagai jenis sumpit yang ada di pasaran.

Berbagai jenis sumpit yang ada di pasaran.

 

Bebas ancaman bahaya cat dari sumpit.

Bebas ancaman bahaya cat dari sumpit.

Satu tanggapan »

  1. bu d' Ima berkata:

    ya wis nganggo sendok baen…

Tinggalkan komentar